Terjebak Kemacetan Panjang di Kelok Ampek Puluah Ampek (Kelok 44) Sumatera Barat—Di pusat-pusat kota dan daerah tujuan wisata adalah hal yang biasa terjadi, terjebak macet pasti bikin capek dan kesal. Terjebak macet saya ini walaupun bikin capek dan kesal, tapi menjadi pengalaman yang mengesankan (menurut ku sih) karena terjebak macetnya di Kelok Ampek Puluah Ampek (Kelok 44) di Sumbar. Kelok Ampek Puluah Ampek jalan menuju kota Bukittinggi dari daerah Danau Maninjau (Kab Agam), jalan ini sangat terkenal karena memiliki tikungan yang tajam dan curam karena di lereng bukit. Kelok (bahasa minang) dalam bahasa indonesia berarti tikungan, sedangkan Ampek Puluah Ampek berarti Empat Puluh Empat, jadi Kelok Ampek Puluah Ampek berarti tikungan yang berjumlah empat puluh empat (Jumlah tikungan yang paling tajam dan curam disana).
Hari ketiga setelah lebaran (Idul Fitri 1433 H), kemacetan panjang terjadi di kawasan Kelok Ampek Puluah Ampek, dan waktu saya bersama saudara dalam perjalanan pulang dari Bukit Tinggi (setelah berlibur 3 hari disana). Bukit Tinggi adalah tujuan wisata yang terkenal Sumatera Barat, daerah ini berada di kawasan perbukitan berhawa sejuk yang memiliki banyak objek wisata menarik. Begitu banyaknya kendaraan yang menuju arah keatas dan bawah, kendaraan menujur arah atas (Bukittinggi) mungkin ingin berwisata, melewati menuju kota asal, atau disana kota asal mereka. Kendaraan arah bawah mungkin ingin berwisata di danau maninjau, atau kembali kedaerah asal setelah berwisata di Bukittinggi. Sementara itu disetiap tikungan, mobil dari berlawanan arah tidak boleh lewat secara bersamaan, harus lewat satu-satu, inilah yang membuat kemacetan panjang.
Suasana Kemacetan di Kelok Ampek Puluah Ampek
Suasana macet dimana-mana hampir sama, bermacam jenis kendaraan berjalan merayap, wajah-wajah pengemudi dan penumpang terlihat kesal dan ingin kendaraannya segera berjalan lancar. Macet di kelok ampek puluah ampek, kendaraan berderet berliku-liku memenuhi jalanan dilereng bukit, melihat jalan yang berada diatas dan dibawah penuh dengan kendaraan. Disini para penumpang kendaraan roda empat yang paling kesal karena kendaraan untuk bergerak saja susah,ada mobil yang rusak mengeluarkan asap dan harus di dorong. Pengemudinya akhirnya banyak yang menjadi petugas lalulintas dadakan, bosan menunggu dan berharap kemacetan dapat terurai dengan usaha mereka.
Mobil Rusak di Tengah-Tengah Kemacetan
Rasa kesal, lelah dan bosan dapat sejenak terobati dengan melihat kearah bawah dimana ada hamparan danau Maninjau yang pemandangannya sangat indah. Apalagi cuaca waktu itu sangat cerah, mbegitu sempurnanya ciptaan tuhan.
Untungnya bagi pengendara sepeda motor seperti saya dan saudara-saudara, bisa nyelap-nyelip dikemacetan hanya satu Jam, entah berapa lama pengendara lain terjebak disana.
Yup begitulah pengalaman saya Terjebak Kemacetan Panjang di Kelok Ampek Puluah Ampek (Kelok 44) Sumatera Barat, mungkin penjelasannya tidak jelas atau telalu bertele-tele maklumlah cuman penulis amatiran.
Artikel sebelumnya; Asmara Subuh di Kampung Ku