Dari pagi sampai sore listrik mati,
mau beli adaptor laptop gak jadi padahal udah pergi ke tokonya. Di toko yang
menjual perangkat laptop itu juga mati listrik, gimana mau nyobain adaptor
tersebut. Jadi mengingat lagi, begitu besarnya peranan listrik dalam kehidupan
kita. Ketika listrik mati banyak keperluan jadi terbengkalai, tidak bisa melakukan
pekerjaan Rumah Tangga (RT) yang menggunakan listrik, perusahaan/pabrik
terhambat kerjanya, begitu juga usaha-usaha lain yang mengandalkan listrik.
Listrik mati seharian jadi tanda
tanya bagi ku, apa mati karena pemadaman bergilir atau terjadi kerusakan tapi PLN (Perusahaan Listrik Negara) lamban
menangani?
Kalau pemadaman bergilir kenapa
listriknya begitu lama mati, dari jam 8 pagi sampai sore dan tidak ada
pemberitahuan (biasanya lewat radio). Sekarang hari sabtu, dimana biasanya
kantor/instansi milik pemerintah libur, jadi jawaban yang terbersit di pikiran
listrik mati karena kerusakan, namun karena petugas PLN nya libur yang
memperbaikinya tidak ada, jadi ya dibiarkan mati saja. Kepastian penyebab
listrik mati begitu lama ini aku tidak tahu, karena tidak mengceknya langsung
di kantor PLN.
Seorang kerabat bercerita, di
daerahnya juga pernah listrik mati dalam waktu yang lama,tapi di sana ada
seorang bapak yang mau mendatangi kantor PLN melaporkan keadaan itu mungkin
karena kesalnya, kalau bapak tersebut udah mendatangi kantor PLN tidak lama setelah itu listrik akan
hidup lagi. Bukan berniat untuk menjelek-jelekan, namun itu benar terjadi di
tempat tinggal ku yang berada di sebuah kabupaten di Sumatera Barat. Di
Masyarakat terutama yang jauh dari pusat kota, keluhan mengenai layanan PLN tetap masih ada.
PLN memiliki wewenang penuh mengelola
listrik milik negara untuk seluruh wilayah Indonesia. Jadi peran PLN sangatlah penting, sama pentingnya
dengan listrik itu sendiri. Jika Tidak ada PLN beserta seluruh karyawan/staff yang
bekerja, masyarakat tidak merasa nikmatnya kehadiran listrik. Tidak perlu lagi
bergela-gelap pada malam hari yang hanya diterangi lampu teplok, banyak
pekerjaan juga dapat terbantu dengan menggunakan listrik.
PLN di bentuk oleh presiden Soekarno
pada tanggal 27 Oktober 1945 (Sumber: www.pln.co.id), jadi dalam hitungan hari lagi
PLN akan genap berusia 67 tahun. Pada manusia umur 67 tahun sudah dikatakan
tua, dan orang tua bisanya sudah lemah dan tidak berdaya. Namun untuk sebuah
perusahan, umur tua mestinya tidak sama keadaannya dengan yang terjadi pada
manusia. Umur yang tua seharusnya membuat kualitas perusahaan bertambah baik
karena sudah ditempa dengan berbagai pengalaman selama puluhan tahun. Kualitas PLN tergantung pada orang-orang yang
bekerja di dalamnya. Dari tahap ekplorasi, pengolahan, penyaluran listrik,
pemungutan pembayaran, pengelolaan dana yang terkumpul untuk pengembangan
usaha, dan tidak boleh ketinggalan tahap pengawasan.
Melihat dari program-program,
inovasi serta perbaikan penglolaan PLN yang sekarang, kualitas PLN sudah jauh lebih baik dari beberapa
tahun yang lalu. Namun semua itu belumlah sempurna, karena di tingkat
bawah/dilapangan masih ada oknum-oknum internal PLN yang berbuat kecurangan atau
memberi pelayanan yang kurang optimal. Seperti yang diceritakan di atas kenapa
listrik bisa mati seharian. Contoh lainnya ketika orang tua ku menaikkan daya
listrik di rumah dari 450 VA ke 900 VA, satu bulan kemudian pembayaran
membengkak, mungkin bisa dimaklumi karena daya sudah naik. Kebetulan, setelah
pembayaran ada salah seorang saudara yang memeriksa lagi angka-angka pada KWH
Meter di rumah, dia terkejut karena temukan bahwa daya listrik dirumah masih
400VA bukan 900VA. Saat di kompain pada petugas PLN mereka mengakui bahwa daya listrik
di rumah memang belum dinaikan dan pada penghitungan biaya menggunakan standar
perhitungan untuk 900 VA, terjadi kesalahan teknis kata mereka. Kejadian itu
indikasinya hanya 2 kalau tidak karena curang, ya karena petugas kerjanya tidak
teliti. Namun apapun alasannya tetap saja merugikan masyarakat.
Di Hari
Jadi PLN ke-67 yang diperingati Sebagai Hari
Listrik Nasional ini, aku berharap agar staff yang berwenang di PLN memperketat pengawasan bagi semua
karyawan khususnya pada tingkat bawah/lapangan dan memberi sanksi yang tegas
pada oknum-oknum yang berbuat curang atau bekerja tidak optimal. Selain dari
pengaduan masyarakat lewat SMS, website atau call center, hendaknya ada juga
staff khusus PLN
yang dari pusat turun kemasyarakat untuk survey keluhan-keluhan masyarakat.
Karena sebagian besar masyarakat enggan menyampaikan keluhan mereka karena malas
ribet dan takut nantinya malah dianggap pencemaran nama baik.
Perbaikan-perbaikan kualitas pelayanan PLN tidak akan memberi hasil yang maksimal
jika di tingkat bawah masih ada kerja oknum-oknumnya merugikan masyarakat. Agar
harapan PLN
bersih, transparan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme terujut, seleksi
penerimaan karyawan PLN harus di perketat juga, jangan
sembarang orang saja diterima yang hanya mengandalkan uang dan relasi. Kriteria
utama dari karyawan PLN haruslah kompeten dibidangnya, bermoral
baik, serta lulus seleksi karena kemampuan sendiri bukan karena uang dan
relasi. Kalaulah masuk ke PLN sudah dengan cara yang tidak baik,
saat bekerja pasti melakukan hal-hal yang tidak baik juga.
Hanya itulah harapan aku di Hari Jadi
PLN yang Ke-67. Semoga PLN selalu menerangi dan memberi
melayani secara maksimal masyarakat di seluruh pelosok Negeri.