Candi Sambisari
Candi Sambisari berada di desa Sambisari daerah Kalasan, Kira-kira 12 Km sebelah timur Kota Jogja. Candi Sambisari adalah candi Hindu yang dibangun pada abad ke-9 pada masa pemerintahan raja Rakai Garung di zaman kerajaan Mataram Kuno. Candi Sambisari awalnya tertutup tanah diperkirakan karena tertimbun lahar gunung Merapi pada saat meletus tahun 1006. Pada tahun 1966 candi ini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani yang sedang mencangkul di ladangnya.
Foto : Candi di lihat dari Sisi Barat
Candi Sambasari terdiri dari satu satu candi utama dan tiga candi pendamping. Candi pendamping masih belum dipugar sempurna hanya ada bagian bawahnya mungkin karena batu-batu penyusun bagian atas candi belum ditemukan. Berbeda dengan candi utama Candi pendamping, bangunan candi utama terlihat sudah lengkap. Pada utama terdapat ruangan kecil yang berisi Lingga-Yoni. Lingga berupa batu yang menonjol sementara Yoni adalah batu yang menjadi dasar dari lingga tersebut. Keseluruhan candi dikelilingi tembok dengan ukuran 50M X 48 M.
Foto : Candi Utama
Foto : Lingga-Yoni pada candi utama
Candi Sambisari berada cukup jauh dari jalan raya, sehingga tidak banyak pengunjungnya. Keunikan dari candi ini yaitu keberadaanya di bawah permukaan tanah. Untuk menuju candi kita harus menuruni anak tangga yang berada empat sisi-sisi tanah yang mengelilinginya. Keunikanya yang lain, candi Sambisari merupakan candi yang paling rendah hanya 7,5 M. Karena berada di perkampungan dan masih banyak pepohonan dikawasan ini sehingga suasana candi masih asri.
Sangat disayangkan bila candi ini sepi pengunjungnya karena tidak kalah indah dibanding dengan candi yang lain. Biaya masuk ke kawasan candi Sambisari sangat murah hanya Rp.2000,00 untuk orang dewasa dan Rp. 1000,00 untuk anak-anak
Candi Ratu Boko
Foto : Gerbang Candi Tingkat Atas
Candi Ratu Boko dibangun sekitar abad ke-8 pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, keturunan wangsa Saylendra. Berada di sebuah bukit, 196 meter diatas permukaan laut. Candi ini berjarak 19 KM di timur kota Jogjakarta, 3 Km dari candi prambanan.
Candi Ratu Boko sering juga disebut Keraton ratu boko atau Istana Ratu boko. Candi Ratu Boko terdiri dari banyak bagian diantaranya Gerbang, lapangan, benteng, pendopo, Keputren dan kolam pemandian. Dari bagian-bagian itu terlihat bahwa situs ini pernah di jadikan tempat tinggal bukan hanya tempat acara keagamaan. Namun Para ahli belum bisa memastikan jenis situs ini apakah Candi, istana, taman kerajaan atau benteng.
Foto : Gerbang Candi Tingkat Bawah
Candi Ratu Boko tidak terkenal seperti candi Borobudur atau Pramabanan. Malahan hampir sebagian besar orang jogja tidak pernah mengunjungi situs ini. Sebelum mengunjungi candi ini,saya pernah bertanya ke bebearapa teman jawaban mereka sama belum pernah kesana dan sewaktu saya ajak mereka menolak "Sepi, mau liat apa disana" .
Foto : Pendopo
Foto : Tandon-tandon air
Candi Ratu Boko memiliki keunikan tersendiri. Bentuknya yang lebih menyerupai sebuah tempat tinggal dan terdiri dari beberapa bagian yang berbeda membuat kita tidak akan merasa bosan untuk melihatnya. Berbeda bila kita mengunjungi candi Borobudur atau Prambanan, jika telah melihat salah satu bagian kita bisa membayangkan bagian lainya. Candi besar seperti candi Prambanan dan Borobudur hanya dipergunakan untuk tempat ibadah kegiatan keagamaan sehingga bentuk dan arsitekturnya secara umum hampir sama pada bangunan bangunan tersebut.
Foto : Daerah prambanan dari Kawasan Cadi Ratu Boko
Selain melihat keindahan candi pengunjung juga dapat menikmati pemandangan alam yang membentang sejauh mata memandang karena tempat ini berada di atas bukit. Dari kawasan di candi kita dapat memandangi wilayah Jogja dan Prambanan. Candi prambanan dan candi sewu yang dilatar belakangi gunung merapi juga bisa kita lihat dari candi ini. Gabungan pemadangan alam dan peninggalan masa lampau membuat nya menjadi eksotis.