Harapan Ku di Hari Jadi PLN yang Ke-67

Dari pagi sampai sore listrik mati, mau beli adaptor laptop gak jadi padahal udah pergi ke tokonya. Di toko yang menjual perangkat laptop itu juga mati listrik, gimana mau nyobain adaptor tersebut. Jadi mengingat lagi, begitu besarnya peranan listrik dalam kehidupan kita. Ketika listrik mati banyak keperluan jadi terbengkalai, tidak bisa melakukan pekerjaan Rumah Tangga (RT) yang menggunakan listrik, perusahaan/pabrik terhambat kerjanya, begitu juga usaha-usaha lain yang mengandalkan listrik.

Listrik mati seharian jadi tanda tanya bagi ku, apa mati karena pemadaman bergilir atau terjadi kerusakan tapi  PLN (Perusahaan Listrik Negara) lamban menangani?
Kalau pemadaman bergilir kenapa listriknya begitu lama mati, dari jam 8 pagi sampai sore dan tidak ada pemberitahuan (biasanya lewat radio). Sekarang hari sabtu, dimana biasanya kantor/instansi milik pemerintah libur, jadi jawaban yang terbersit di pikiran listrik mati karena kerusakan, namun karena petugas PLN nya libur yang memperbaikinya tidak ada, jadi ya dibiarkan mati saja. Kepastian penyebab listrik mati begitu lama ini aku tidak tahu, karena tidak mengceknya langsung di kantor PLN.

Seorang kerabat bercerita, di daerahnya juga pernah listrik mati dalam waktu yang lama,tapi di sana ada seorang bapak yang mau mendatangi kantor PLN melaporkan keadaan itu mungkin karena kesalnya, kalau bapak tersebut udah mendatangi kantor PLN tidak lama setelah itu listrik akan hidup lagi. Bukan berniat untuk menjelek-jelekan, namun itu benar terjadi di tempat tinggal ku yang berada di sebuah kabupaten di Sumatera Barat. Di Masyarakat terutama yang jauh dari pusat kota, keluhan mengenai layanan PLN tetap masih ada.

PLN memiliki wewenang penuh mengelola listrik milik negara untuk seluruh wilayah Indonesia. Jadi peran PLN sangatlah penting, sama pentingnya dengan listrik itu sendiri. Jika Tidak ada PLN beserta seluruh karyawan/staff yang bekerja, masyarakat tidak merasa nikmatnya kehadiran listrik. Tidak perlu lagi bergela-gelap pada malam hari yang hanya diterangi lampu teplok, banyak pekerjaan juga dapat terbantu dengan menggunakan listrik.

PLN di bentuk oleh presiden Soekarno pada tanggal 27 Oktober 1945 (Sumber: www.pln.co.id), jadi dalam hitungan hari lagi PLN akan genap berusia 67 tahun.  Pada manusia umur 67 tahun sudah dikatakan tua, dan orang tua bisanya sudah lemah dan tidak berdaya. Namun untuk sebuah perusahan, umur tua mestinya tidak sama keadaannya dengan yang terjadi pada manusia. Umur yang tua seharusnya membuat kualitas perusahaan bertambah baik karena sudah ditempa dengan berbagai pengalaman selama puluhan tahun. Kualitas PLN tergantung pada orang-orang yang bekerja di dalamnya. Dari tahap ekplorasi, pengolahan, penyaluran listrik, pemungutan pembayaran, pengelolaan dana yang terkumpul untuk pengembangan usaha, dan tidak boleh ketinggalan tahap pengawasan.          

Melihat dari program-program, inovasi serta perbaikan penglolaan PLN yang sekarang, kualitas PLN sudah jauh lebih baik dari beberapa tahun yang lalu. Namun semua itu belumlah sempurna, karena di tingkat bawah/dilapangan masih ada oknum-oknum internal PLN yang berbuat kecurangan atau memberi pelayanan yang kurang optimal. Seperti yang diceritakan di atas kenapa listrik bisa mati seharian. Contoh lainnya ketika orang tua ku menaikkan daya listrik di rumah dari 450 VA ke 900 VA, satu bulan kemudian pembayaran membengkak, mungkin bisa dimaklumi karena daya sudah naik. Kebetulan, setelah pembayaran ada salah seorang saudara yang memeriksa lagi angka-angka pada KWH Meter di rumah, dia terkejut karena temukan bahwa daya listrik dirumah masih 400VA bukan 900VA. Saat di kompain pada petugas PLN mereka mengakui bahwa daya listrik di rumah memang belum dinaikan dan pada penghitungan biaya menggunakan standar perhitungan untuk 900 VA, terjadi kesalahan teknis kata mereka. Kejadian itu indikasinya hanya 2 kalau tidak karena curang, ya karena petugas kerjanya tidak teliti. Namun apapun alasannya tetap saja merugikan masyarakat.

Di Hari Jadi PLN ke-67 yang diperingati Sebagai Hari Listrik Nasional ini, aku berharap agar staff yang berwenang di PLN memperketat pengawasan bagi semua karyawan khususnya pada tingkat bawah/lapangan dan memberi sanksi yang tegas pada oknum-oknum yang berbuat curang atau bekerja tidak optimal. Selain dari pengaduan masyarakat lewat SMS, website atau call center, hendaknya ada juga staff khusus PLN yang dari pusat turun kemasyarakat untuk survey keluhan-keluhan masyarakat. Karena sebagian besar masyarakat enggan menyampaikan keluhan mereka karena malas ribet dan takut nantinya malah dianggap pencemaran nama baik.

Perbaikan-perbaikan kualitas pelayanan PLN tidak akan memberi hasil yang maksimal jika di tingkat bawah masih ada kerja oknum-oknumnya merugikan masyarakat. Agar harapan PLN bersih, transparan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme terujut, seleksi penerimaan karyawan PLN harus di perketat juga, jangan sembarang orang saja diterima yang hanya mengandalkan uang dan relasi. Kriteria utama dari karyawan PLN haruslah kompeten dibidangnya, bermoral baik, serta lulus seleksi karena kemampuan sendiri bukan karena uang dan relasi. Kalaulah masuk ke PLN sudah dengan cara yang tidak baik, saat bekerja pasti melakukan hal-hal yang tidak baik juga.

Hanya itulah harapan aku di Hari Jadi PLN yang Ke-67. Semoga PLN selalu menerangi dan memberi melayani secara maksimal masyarakat di seluruh pelosok Negeri.

Subscribe to receive free email updates: